Pembangunan di Perbatasan
RI-Timor Leste
Pembangunan infrastruktur di wilayah perbatasan
Indonesia-Timor Leste di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) menelan
biaya Rp 825,7 miliar. Dana itu dialokasikan oleh 23 kementrian dan lembaga
melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2012. Pembangunan
infrastruktur di wilayah perbatasan dengan panjang 147 kilometer itu, di
antaranya perumahan bagi rakyat miskin dengan total dana Rp 350,3 miliar lebih,
pendidikan dan kebudyaan Rp 160,6 miliar, serta pembangunan pos perbatasan.Khusus
untuk pos perbatasan, pembangunannya dilakukan di Pos Motamasin, Desa Alas
Selatan, Kecamatan Kobalima Timur, Kabupaten Belu, dengan dana Rp 4 miliar
lebih. Sedangkan pos perbatasan Motaain masih terkendala masalah tanah sehingga
pembangunannya baru akan dilaksanakan tahun 2013 mendatang.Alokasi dana untuk
pembangunan di daerah perbatasan, kata Eduard, belum cukup untuk membangun
perbatasan secara menyeluruh di 36 desa yang tersebar di sembilan kecamatan di
Belu. Akibatnya wilayah perbatasan di Belu masih tertinggal jauh dibandingkan
dengan pembangunan di Timor Leste yang cukup cepat. "Dibutuhkan dana yang
cukup besar agar bisa bersaing dengan Timor Leste, terutama peralatan canggih
di Pos Motaain.
Kendala
lainnya, masalah infrastruktur jalan yang menghubungkan antara satu desa dan
desa lainnya. Sebab masih banyak desa yang terisolir sehingga arus transportasi
tidak berjalan dengan baik. Kegiatan pembangunan infrastruktur di wilayah
perbatasan di Kabupaten Belu telah dilaksanakan sejak awal tahun 2012. Sebanyak
50 orang yang tergabung dalam tim percepatan pembangunan telah datang ke
Kabupaten Belu untuk meninjau secara langsung pelaksanaan pembangunan di sana.
Komentar:
Dalam memajukan
pembangunan di perbatasan Indonesia dengan timor leste dirasa kurang dengan
dana segitu, karna dalam pembangunan dibutuhkan banyak dana untuk infrastruktur
di kawasan itu dan pembangunan perekonomian warga perbatasan juga. Seharusnya dana
untuk pembangunan di tambah dari pada uang tersebut digunakan untuk kepentingan
pribadi (korupsi). Dalam hal tenaga juga butuh lebih banyak lagi untuk
mempercepat orises pembangunan tersebut. Agar perbatasan Indonesia lebih baik dibanding
perbatasan timur leste.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar